“Saya bersyukur sejak hadir disni dan berkunjung, dan berdiskusi, saya temukan pertanyaan yang memberi gambaran bahwa sistem pendidikan yang mestinya menjadi sistem pendidikan NTT. Karena itu pertanyaan kepada kadis tadi itu, agar semua karakter dan model sekolah di NTT seperti ini.

Pemimpin itu berdiri tegak menerima segala yang terjadi. Punya keberanian saat orang lain takut, selalu terdepan dan berpengetahuan. Karena itu kita memiliki kapasitas pemimpin bila punya keberanian. Agar bisa melihat potensi NTT . Contoh kelor, adalah tumbuhan yang oleh WHO disebut pohon ajaib yang menghasilkan daun yang memiliki nutrisi jauh melampau apapun. Pengetahuan tentang budaya dan populasi NTT dijelaskan dengan baik agar jika pergi dari NTT bisa menjadi duta NTT dimanapun berada,”ungkapnya.

Dirinya berharap agar kehadirannya bisa memberi motivasi bagi para siswa di SMA Kristen Pandegha Jaya. “Tidak semua bisa punya kesempatan brtemu Gubernur. Karena itu saya hadir untuk menyampaikan bagaimana luar biasanya Propinsi NTT, dimana pertemuan Presiden se ASEAN yang dilaksanakan di Labuan Bajo, belum pernah terjadi dimaanapun di ibu kota kabupaten dan sukses. Ini merupakan suatu kesempatan bagi para kaum muda untuk bisa membangun NTT lebih baik lagi.

Turut hadir mendampingi Gubernur yakni Staf ahli Bupati Kupang Marthen Rahakbaw, Kepsek SMA Kristen Pandhega Jaya  Jonanis Oenunu, Kadis Pendidikan Propinsi NTT Linus Lusi, Plt. Camat Kupang Tengah Robby Meok, Direktur Pandega Jaya Devy, Ketua Yayasan I Boby Liyanto, dan wakil Ketua Yayasan Lidia Gosalim.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.