Pekerjaan dinding pembatas jalan dan drainase di lokasi ini pun tampak dikerjakan asal jadi, tidak rapi dan tanpa putar nat. Tampak dinding drainase (disisi kanan jalan/tebing) sudah tergantung dan patah di beberapa titik. Dasar drainase sudah amblas disapu air dan berlubang hingga 70 cm.

Kondisi yang sama juga terlihat pada seluruh pekerjaan dinding penahan dan drainase di ruas jalan Baranusa-Kabir dikerjakan asal jadi tidak rapi dan tanpa putar nat.

Pekerjaan dinding penahan dan drainase asal jadi tersebut tampak sangat jelas di Desa Baolang. Warga setempat juga mengeluh karena kontraktor tidak mengerjakan plat beton dan tangga untuk akses masuk rumah mereka.

“Kami sudah minta berulang kali tapi tidak dikerjakan. Bahkan jamunta bahannya biar kamu yang kerja tapi tidak diberikan,” ujar salah satu tokoh masyarakat dengan nada kesal karena harus berjalan memutar jika ingin keluar/masuk rumahnya.

Menurut warga setempat, pekerjaan pelebaran jalan (sekitar 2 meter, red) di Baolang tidak digali untuk mengeluarkan tanah dasar untuk ditimbun kembali dengan urpil dan agregat B dan A. Tapi langsung dibersihkan dan ditimbun agregat gunung (yang diambil dari bukit ditepi jalan, red). Agregat gunung itu digilas vibro, disiram aspal prime coat (perekat, red), lalu di hotmix. PT. AKAS sama sekali tidak menggunakan lapisan agregat B dan A sebagai lapisan pondasi jalan.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.