Dari segi relasi, apa yang berlangsung diantara kami diatas, saya kira bisa digambarkan sebagai relasi di frontier line dalam bahasa Laclau-Mouffe (2005) Kesadaran akan batas-batas yang mempertautkan atau membuat ngarai dalam komunikasi hubungan yang berasal dari priese de position Bourdieuan itulah yang membuat kami memilih tidak bicara politik yang bersifat public – karena kami dengan sadar mengambil posisi berbeda didalamnya dengan motivasi dan alasan masing-masing.

Tetapi yang mengesankan dari hubungan semacam ini, kami dengan sadar tetap memilih dialog sebagai jembatan penghubung relasi meski hasilnya bisa, dan lebih sering, sepakat untuk tidak sepakat. Mungkin karena kesamaan pemahaman akan ini, sebagaimana yang saya tahu kerap terjadi dalam komunikasi hubungan antara saya, bung Iron Ema’d Jonad dan kawan-kawan lainnya, kami dengan sadar lebih ngobrol yang bersifat privat saban berjumpa karena dengan cara itu kami tetap menjaga dan merawat historisitas hubungan partikular kami masing diluar lingkup aktivitas kami kini, suku atau seketurunan sekampung asal yang lebih political dan penuh interese.

Untuk meringkas bagian ini, saya kira itu adalah pilihan terbaik diantara kami yang sudah memilih beda dalam banyak cara melihat dan mengambil posisi dalam perpolitikan tetapi ingin tetap merawat comradership – yang untuk telaah ini saya terjemahkan bebas sebagai “rasa saudara kandung kendati hanya bersahabat”. Saya dan Bung Iron khususnya sepertinya telah secara diam-diam bersepakat pada “garis-garis besar haluan hubungan pertemanan di frontier line semacam ini”, meski tidak pernah membahasnya secara eksplisit dan hanya mengandalkan pemahaman kami mengenai relasi semacam ini dari buku-buku filsafat, sosial, politik dan ekonomi politik dari pemikir-pemikir luar yang kami baca dan kerap diskusikan.

Tapi yang meaningful, tanpa pernah dimaksudkan menjadi seperti itu, inilah justru dasar yang tetap memperkuat kami dalam satu iman yang sama akan kemanjuran pendekatan ilmu (sosial) dalam memaknai apa saja diantara dan diseputar kami berdua berada dan bertindak di dunia yang fana ini. Termasuk dalam relasi personal kami kini.

Mungkin karena itulah ketika tiba-tiba bung Iron tiba-tiba membelokkan obrolan pada kandidasi bung Riel Ladur sebagai caleg DPRD Propinsi pada Pileg 2024 nanti maka obrolan berikutlah yang terjadi – ini saya angkat disini sekaligus untuk menjawab pertanyaan bung Riel yang pernah mengungkapkan dugaannya mengenai topik Politik Manggarai Barat dan Manggarai yang pasti selalu menjadi topik utama obrolan saya dan bung Iron dan apakah kami mendukung kandidasinya atau tidak

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.