Sementara Direktur Yayasan IPAS Indonesia, dr.Marcia Soumokil MPH dalam sambutannya menjelaskan IPAS Indonesia adalah Lembaga yang bekerja untuk isu sosial dan kemanusiaan bersifat non profit dan terdaftar pada Kemenkumham RI berdiri sejak tahun 2018. Lanjut ia jelaskan, Proyek Takenusa dilakukan di 3 wilayah di NTT yaitu Kabupaten Kupang, TTS dan Flores Timur. Untuk Kabupaten Kupang di puskesmas camplong melakukan intervensi terkait Proyek Takenusa di 2 desa dampingan yaitu Oebola Dalam dan Ekateta. Begitu juga Puskesmas Sulamu di desa Oeteta dan Pariti, termasuk RSUD Naibonat.

Takenusa bertujuan memperkuat penyelenggaraan layanan Asuhan Pasca Keguguran (APK) Komprehensif, peningkatan akses kepada layanan Keluarga Berencana yang berbasis kepada hak, serta penyediaan akses informasi dan edukasi kesehatan reproduksi, yang sesuai dengan kebutuhan perempuan dan remaja perempuan.

“Kesehatan reproduksi perempuan dan remaja perempuan adalah isu kita bersama. Program Takenusa ingin berkontribusi dalam memastikan menurunnya angka kesakitan dan kematian perempuan karena masalah kesehatan reproduksinya dapat dicegah. Salah satunya dengan menjaga jarak kehamilan,”terang dr.Marcia.

dr.Marcia menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kupang yang telah menerima proyek Takenusa.

“Model kerja lintas sektor yang akan digunakan oleh proyek ini diharapkan dapat memperkuat struktur dan mekanisme yang sudah ada di Kabupaten Kupang untuk merespon tantangan penurunan AKI yang kemudian dapat berkontribusi kepada kualitas generasi muda yang sehat dan bebas stunting,”ujar dia.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.