Lebih lanjut Ferdi mempertanyakan apa hubungan laporan Ketua Araksi tersebut dengan oknum Bupati sehingga menyeret sejumlah nama mulai dari pengusaha sampai Bupati? Dan apa hubungan MoU salah satu Pemda (kalau sebut Pemda berarti atas nama pemerintah) dengan kasus ketua Araksi?

“Saya meminta Kejari TTU harus berani untuk membuka semuanya ke publik. Jangan seolah olah semua orang yang ada dan yang pernah berkomunikasi dengan Ketua Araksi ada hubungannya dengan kasus laporan Palsu dan OTT tersebut. Ini bagi saya Kejari TTU harus berani untuk ungkapkan daripada membuat publik penasaran dan bertanya-tanya,” tegasnya.

Ferdi Maktaen juga mengingatkan Kajari Lambila selaku Kajari yang pernah mendapatkan Penghargaan Kajari Terbaik se-Indonesia untuk menjaga kepercayaan publik.

Kajari TTU adalah Kajari yang menurut informasi yang saya dengar, pernah mendapat penghargaan sebagai Kajari terbaik se Indonesia. Saya bangga karena ada orang NTT yang mendapat penghargaan itu, maka saya minta dan berharap jagalah kepercayaan itu. Karena merawat kepercayan itu adalah hal yang sangat sulit,” sarannya.

Kajari TTU, Robert J. Lambila yang dikonfirmasi tim media ini via pesan WhatsApp/WA pada Minggu (26/02/2023) pukul 09.01 Wita terkait hal tersebut tidak menjawab, walau telah melihat dan membaca pesan WA wartawan.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.