Pemerintah Kota Kupang menurutnya ingin mengajak seluruh Jemaat Klasis Kota Kupang Barat untuk bersama-sama bersatu padu mengubah Kota Kupang jadi lebih cepat, dengan menjalankan program-program pemerintah seperti kebersihan serta penanganan stunting. Dia ingin menggugah peran gereja dalam membantu mengatasi berbagai persoalan ini.

Selain itu Penjabat juga mengajak gereja dan jemaatnya untuk menggarap lahan-lahan kosong menjadi lumbung pangan bagi seluruh jemaat, dalam rangka menekan laju inflasi. Bagi jemaat yang tidak memiliki lahan kosong bisa memanfaatkan media polybag untuk ditanami tanaman seperti cabe, tomat serta sayuran lainnya.

Urban farming dengan memanfaatkan lahan kosong ini menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Kupang tahun ini. “Mari kita buat agar generasi muda kita bebas dari stunting dan masyarakat kota ini terhindar dari krisis pangan. Mari kita lakukan penghematan supaya jangan krisis energi serta membangun lingkungan di sekitar kita menjadi bersih,” pungkasnya.

Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Gayus Polin saat membuka kegiatan menyampaikan persidangan jemaat klasis bertujuan untuk mengevaluasi tahun pelayanan 2022, sekaligus merumuskan program pelayanan tahun 2023. Mewakili Majelis Sinode GMIT, Pdt. Gayus mengimbau kepada seluruh peserta sidang Klasis Kota Kupang Barat untuk belajar taat asas dan taat kepada tata gereja, agar bisa lebih teratur, tertib dan disiplin dalam menata kehidupan pelayanan ke depannya.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.