“Pemerintah perlu melakukan sinergitas sehingga ada kesepahaman dan memastikan adanya kebijakan yang diambil untuk mengendalikan inflasi. Kita mengapresiasi Biro Administrasi Pimpinan yang berinisiatif melaksanakan kegiatan ini dan juga mengundang narasumber yang berkompeten,” ungkap Mantan Plt. Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT ini.

Johanna yang adalah Kadis Perternakan Provinsi NTT ini juga menjelaskan bahwa tanaman hortikultura banyak dikembangkan di Provinsi NTT.

“Dalam dinamika pasar, komoditi hortikultura seperti cabe, tomat, bawang dan lain-lain ini, sering menyebabkan inflasi. Tanaman hortikultura perlu ditata dan dikelola secara baik, supaya bisa melayani permintaan pasar.

“Masing-masing wilayah di Nusa Tenggara Timur dapat dengan mudah mengembangkan tanaman hortikultura.

Tentunya pengembangan tanaman hortikultura dapat dilakukan secara kolaboratif, agar memberi dampak positif bagi ketahanan pangan maupun pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah,” tambah Johanna Lisapaly yang juga adalah Mantan Asisten III Sekda Provinsi NTT.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.