Singkatnya Malaka membutuhkan seorang pemimpin yang visioner dan berjiwa besar, memiliki integritas diri, moral, dan intelektual yang memadai serta benar paham akan kondisi kekinian kita sehingga boleh berkembang sesuai dengan local wisdom. Malaka butuh seorang tokoh yang mempunyai energi maskulin agar bisa menjinakkan seluruh kebekuan primordial yang menghambat kemajuan dan akselerasi sosial – ekonomi wilayah ini.

Simon Nahak dalam seluruh perwujudan dirinya sebagai pemimpin Malaka telah menjalankan perannya lebih dari sekedar pemimpin politis. Ia justru hadir dalam banyak dimensi kehidupan yang memberi arti mendalam bagi kelangsungan rakyat di daerah ini. Kualitas pribadinya yang humanis, cerdas, adil dan dialektis serta beretika menjadikannya sebagai tokoh yang takkan pernah habis dibahas oleh kata dan tak pernah usai dijelaskan oleh bahasa.

Simon Nahak dalam perjuangan dan kariernya sebagai pemimpin daerah ini telah berusaha untuk menjadi pribadi ideal bagi kepentingan semua orang, semua suku, bangsa, ras, golongan dan agama yang ada di Malaka.

Kehadiran Simon Nahak dalam pentas pemimpin Kabupaten Malaka telah mengakhiri krisis demokrasi di daerah ini yang selalu dicederai oleh virus primordialisme dan heterophobia.