In House Traning sudah berlangsung selama hampir sebulan dari awal Agustus dan hari ini masuki hari ke 16”, ungkap Ketua Yayasan Pendidikan Reformasi Plus dan Servas Mario Pendeta Johnson G. Dethan,S.Th, M.Div kepada media ini sembari menjelaskan pihak Yayasan selalu berpikir bahwa pendidikan di Indonesia tidak bisa berkembang tanpa kita adakan inovasi-inovasi baru.

Menurutnya, Indonesia sudah ada kurikulum baru yang bagus yakni Kurikulum Merdeka dan Kampus Merdeka yang dicetuskan Menteri Pendidikan. Dan ini cocok dengan apa yang sudah dibuat Reformasi selama 20 tahun lalu.

Dalam pemahaman kami konsep Kurikulum Merdeka dan Kampus Merdeka adalah Sekolah diberikan kemerdekaan dan kebebasan untuk menciptakan kurikulum mandirinya dan sesuai dengan konteks.

Disini Reformasi mencoba mengambil dan mengembangkan kurikulum Metode, Lesson Plan (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)) dan implementasi pembelajaran yang ada di Reformasi dan San Pedro, karena San Pedro lahir dari Reformasi.

“Selama sebulan penuh hingga berakhir pada 27 Agustus, pihak yayasan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi para dosen, rektor dan para kepala sekolah yayasan Reformasi mulai tingkat TK, SD, SMP, SMA, SMK, SMTK, hingga Universitas. Jadi ada 25 lembaga pendidikan dan satu PT”, ungkap Ketua Yayasan.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.