“Kami memamerkan sekitar 17 jenis tanaman bonsai, beberapa di antaranya berasal dari tanaman endemik Pulau Nias sendiri. Bahkan, ada bonsai yang usianya sudah mencapai 40 tahun dan ditaksir seharga Rp35 juta,” ungkap Karnius.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa bonsai memiliki nilai tinggi bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena proses pembuatannya yang panjang dan membutuhkan keahlian tinggi.
“Butuh waktu bertahun-tahun, perawatan khusus, dan seni tinggi untuk menciptakan sebuah bonsai. Itulah yang membuatnya berharga,” jelasnya.
“Komunitas Bonsai ini sebenarnya sudah terbentuk 5 Tahun yang lalu dan agar lebih terkontrol dan teratur maka setahun yang lalu kami dirikan sebuah komunitas yaitu Nias Bonsai Community (NBC) awalnya anggota aktif ada 60 orang, namun kini telah memiliki simpatisan sebanyak 200 hingga 300 orang yang tersebar di seluruh wilayah Nias. Komunitas ini menjadi wadah bagi para pecinta dan pelaku seni bonsai untuk menyalurkan hobi, berkarya, berkolaborasi, dan memperkenalkan bonsai sebagai potensi ekonomi kreatif di Nias,” Ucapnya.