Kini, roda sejarah berputar. Energi itu kembali ke asalnya—ke tanah Lembata. Persebata Lembata berdiri gagah, bukan hanya membawa panji Lewotana, tapi juga harga diri seluruh NTT. Mereka bertarung dengan sepenuh hati, mewakili semangat masyarakat yang gigih, penuh dedikasi, dan tak mudah menyerah. Ini bukan hanya tentang kemenangan di lapangan, tapi tentang harapan, tentang jati diri Flobamora yang tidak boleh dipatahkan oleh rasa iri dan sinisme.

Sudah seharusnya seluruh elemen masyarakat NTT, termasuk Pemerintah Provinsi, bersatu mendukung Persebata. Ini momentum emas untuk memupuk solidaritas, menyatukan energi kolektif demi prestasi yang bisa membuka jalan bagi kemajuan sektor-sektor lain di Lembata dan NTT pada umumnya.

Kepada masyarakat Lembata dan para pendukung Persebata di manapun berada, saya mengajak: abaikan suara negatif, jadikan hinaan sebagai cambuk, jadikan cemoohan sebagai tantangan. Tetap fokus dan terus mendorong tim kebanggaan kita untuk melangkah lebih jauh—menuju Liga 2, bahkan mungkin menjadi kekuatan nasional.