Kebahagiaannya melihat desanya semakin peduli lingkungan, tercermin dari berkurangnya kebiasaan membakar sampah, adalah bonus dari upaya kolektif. “Materi-materi kesiapsiagaan bencana yang diajarkan membuka wawasan saya dan menjadi sosok yang diandalkan oleh kelompok disabilitas dan orang jompo dalam menghadapi bencana,” kata Astin, menyoroti bagaimana pengetahuan memberinya peran yang berarti.

Figure 3. Sejak mempraktikkan pertanian cerdas iklim, Meri kini tidak lagi khawatir denagn risiko kekeringan, ia yakin bahwa kebutuhan sayur untuk keluarganya akan tercukupi

Sementara itu, di Desa Mokanatarak, Kabuapten Flores Timur, yang akrab dengan kekeringan, Maria Bunga Kleden atau Mama Meri (62) menemukan harapan baru melalui Pertanian Cerdas Iklim. Dulu putus asa karena ladangnya tak lagi produktif, Mama Meri kini tersenyum lebar berkat teknik pemulsaan dan terasering yang dipelajarinya. Hasil panennya melimpah, memberikannya penghasilan lebih dan memungkinkan diversifikasi tanaman. Transformasi lahan kering menjadi sumber kemakmuran bukan hanya menyelamatkan keluarganya, tetapi juga menginspirasi warga sekitar untuk mengadopsi praktik serupa.