Hasil RAKERDA ini kata Lisapaly akan sangat strategis untuk disinergikan dengan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi NTT Tahun 2018-2023 khususnya melalui Misi ke-4 yaitu meningkatkan kualitas SDM.

Lisapaly juga membeberkan bahwa saat ini Pemprov NTT tengah dihadapkan dengan 2 (dua) isu penting yang menjadi pekerjaan besar bagi kita semua yaitu upaya penurunan kemiskinan ekstrem dan penanggulangan stunting.

Salah satu program pembangunan yang pro rakyat di provinsi NTT adalah penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga (diantaranya yang sekarang dikerjakan oleh BKKBN).

“Saya memberikan apresiasi kepada jajaran BKKBN Provinsi sampai di lini lapangan yang sudah mampu mengendalikan total kelahiran di NTT sehingga saat ini sudah berada pada angka TFR sama dengan 2,79 anak per wanita usia subur (BPS, Hasil Long Form SP 2020), angka ini mengalami penurunan dari sebelumnya yaitu pada angka 3,4 anak per wanita usia subur”, jelasnya.

Dia juga menjelaskan, dalam upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi NTT, kita berhasil menurunkan sekitar 4,4 % per tahun yaitu sejak tahun 2018 sebesar 30,1 % menjadi 24,0 persen (2019), terus menurun menjadi 20,9 % (2021) dan kini menjadi 17,7 % (Agustus 2022). Ini semua bisa terjadi karena kerja keras semua pihak, baik instansi pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, NGO dan stakeholders lainnya.

Lisapaly mengingatkan Jangan berpuas hati, sesuai target indikator kinerja utama Pemerintah Provinsi NTT bahwa pada tahun 2023 ini kita harus mampu mencapai angka 12-10 %.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.