la tidak pernah menjadi figur yang tinggal pada puncak kekuasaan, melainkan selalu menjadi tokoh yang mengedepankan citra real diri virtual. la adalah seorang pejuang yang terus bekerja bagi kemakmuran daerah Malaka tanpa memikirkan pamor, upah dan pamrih pribadi.

Baginya semua amukan badai berupa cemooh, kritikan yang diarahkan padanya bukanlah menjadi batu sandungan. Tapi justru cambuk yang terus memacu dirinya untuk membangun dan terus membangun Malaka.

Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H., M.H.

la pada akhirnya menjadi sang Nahkoda Tangguh Di Tengah Amukan Badai untuk selalu menghantar Malaka menuju ke Laut impian. Sekalipun kita tidak lagi berada pada tasik yang tenang, tak pernah ada keraguan kalau kita mempunyai nahkoda yang Tangguh dalam mengarungi samudera pembangunan di masa sekarang dan akan datang.

Kami telah meninggalkan engkau Tasik yang tenang tiada beriak Diteduhi gunung yang rindang, hamparan padi dan fore lakateu yang menguning, Dari angin dan topan Sebab sekali kami terbangun Dari mimpi yang niKmat (“Bagiku Hidup adalah Perjuangan”, Sutan Takdir Alisyahbana)

Penulis: Yoseph Paun S. B. (Sekretaris SMSI NTT / Ceo PT Fakta Media Nusatama/ Faktahukumntt.com